
Everything happen for a reason
If only some people can have it, that’s not happiness. That’s just nonsense. Happiness is something anyone can have.
Writer Notes
This character is created by XINV. as the writer and written purely based on his research and imagination. Any similarities to actual individuals are unintentional or used in a fictitious manner.

HE-WHO-REMAINS
Nama: Althan Liu
Nickname: Althan
Codename: ZHEN
Birthplace: Surabaya, Indonesia
Birthdate: December, 30 1997
Nationality: Indonesian
Zodiac Sign: Capricorn
Height / Weight: 188cm / 58kg
Blood type: O
Occupation: Agent, Bodyguard, & Part-time Translator
All Rights Reserved.
XINV 2025
HIS STORY

THE-FIRST-ACT
Althan Liu, lahir tepat satu hari sebelum hari pergantian tahun. Bulan Desember di dini hari menjadi saksi bisu atas kelahiran Althan sebagai anak kedua sekaligus putra pertama di keluarga Liu yang menetap di Surabaya.Ayahnya bernama Hendrik Liu, pemilik toserba kecil-kecilan di kompleks perumahan. Ibunya bernama Lina Huang, pengelola keuangan dan bendahara besar di keluarga mereka. Yang terakhir, Emma Liu, seorang Fashion Stylist dan Make-up Artist yang kini menempuh pendidikan tinggi di bidang yang digelutinya.
THE-SECOND-ACT
Althan berusia 17 tahun ketika tragedi itu terjadi. Kakaknya, Emma, menghilang tanpa jejak. Pesan tak berbalas dan telepon tak diangkat. Emma lenyap begitu saja tanpa kabar. Ayah mengunjunginya kosnya di salah satu wilayah di Jakarta Barat, tapi begitu sampai disana, tempat itu seakan tidak pernah lagi dihuni oleh Emma. Kamar kos itu seakan tidak pernah disentuh sejak disewa. Pengakuan ibu kos pun menyebutkan bahwa wanita yang dulu tinggal disana rutin membayar, tetapi tidak pernah muncul, bahkan hanya untuk sekadar memindahkan barang.Panik dan khawatir, ibu melaporkan perihal hilangnya Emma pada kepolisian. Mereka menyanggupi, tetapi sampai tiga bulan berlangsung pun, yang bisa mereka katakan hanya, "Sedang kami selidiki."Seiring waktu berlalu, keluarga yang dulunya terasa hangat mendadak menjadi asing satu sama lain. Ibu menyalahkan ayah atas hilangnya Emma, sedangkan ayah menyoroti tingkah laku ibu yang lambat laun mulai terlihat seakan berada di ambang kewarasan. Keduanya sama-sama berduka. Keduanya sama-sama kehilangan.Namun, mereka lupa bahwa mereka memiliki anak lain yang membutuhkan perhatian.
THE-THIRD-ACT
Jenuh dengan keadaan yang tidak berubah sejak hilangnya Emma, Althan memutuskan untuk pindah ke Kota Jakarta. Ayahnya menentang. Ibunya hanya diam dengan tatapan kosong ketika perdebatan itu berlangsung di ruang tengah. Althan menggunakan mimpinya sebagai alasan, sedangkan ayahnya melarang dengan Emma sebagai contoh nyata. Mereka berdua terlibat adu argumen, tetapi begitu topik soal Emma kembali naik ke permukaan—ibunya menangis.Althan pergi tanpa pamit.Sebenarnya ia pergi ke Jakarta bukan tanpa tujuan. Ia mencari Emma. Pasti ada sesuatu yang ditinggalkannya. Pasti ada sesuatu yang bisa menjadi petunjuk. Pasti ada sesuatu yang setidaknya bisa membantu Althan untuk menemukannya.Althan yakin Emma pasti masih hidup di suatu tempat.
THE PRESENT
Sejak pindah ke Jakarta, Althan mendapat pekerjaan paruh-waktu sebagai seorang penerjemah dari bahasa asing ke bahasa Indonesia. Ia juga diterima sebagai Agent dari perusahaan di bidang keamanan dan teknologi yang berbasis di pusat kota.Penyelidikan pribadinya terhadap Emma menemukan jalan buntu. Bukan karena tidak menemukan bukti atau benda, melainkan karena terbatasnya informasi yang bisa dia akses untuk memulai segalanya. Ini semua kembali seperti titik nol. Dan itu merupakan hal buruk.Sekarang, Althan mundur sejenak ke belakang. Menyatukan fragmen-fragmen tipis yang bisa ditemukannya dari kasus hilangnya Emma bertahun-tahun silam. Ia menyatukan benang merahnya, mengingat hal-hal yang pernah diucap Emma, dan lambat laun merangkai satu skenario utuh yang mampu membantunya menemukan Emma.
All Rights Reserved.
XINV 2025
TRIVIA

Setiap menaiki atau menuruni tangga, dia tanpa sadar menghitung jumlahnya, meskipun tidak pernah mencatat atau mengingat hasilnya.
Meskipun dikenal dengan selera musik yang santai, playlist rahasianya penuh dengan lagu-lagu tahun 2000-an yang cheesy, seperti soundtrack kartun masa kecilnya.
Dia merasa lebih tenang saat mendengar suara hujan di luar jendela, terutama jika bisa menikmatinya sambil membaca buku atau sekadar merenung.
Dia merasa lebih nyaman jika ada sesuatu untuk dikunyah atau diisap, terutama saat gugup atau bosan.
Karena dulu pernah mengalami cedera tangan, dia melatih tangan satunya dan sekarang bisa menulis dengan keduanya, meski tangan aslinya tetap lebih dominan.
Ahli dalam bela diri, penggunaan senjata tajam, dan tembak-menembak.
Dia bisa ingat dengan jelas pernah bertemu seseorang, bahkan di mana dan kapan, tapi sering lupa namanya sampai harus mencari cara halus untuk mengetahuinya lagi.
All Rights Reserved.
XINV 2025